dan kegiatan saya di bulan ramadan seperti rotasi bumi mengelilingi matahari #alay
berpuasa
di awali dengan sahur, setelah sahur beristirahat sebentar dan
melanjutkan shalat subuh setelah shalat subuh saya kalo lagi fit joging
kecil berkeliling di lingkuan tempat saya tinggal, tidur dan memasang
alaram untuk bangun mengerjakan shalat dzuhur atau menyuruh ade saya
untuk membangunkan saya pada waktu dzuhur atau mengerjkakan hal lain
seperti main ps,fban,pb dan game lainnya dan sampai waktu asar saya
mengerjakan shalat asar dan bermain sepak bola dengan teman teman untuk
menjelang berbuka ^_^ . saya pernah berbuka puasa berlebihan al hasil
saya sakit perut dan sayang sekali tidak bisa mengikuti shalat tarawin
jadi kalau mau berbuka jangan berlebihan berbuka hanya minum dan makan
ta'jil lalu shalat magrib dan setelah shalat magrib langsung saya makan
makan tapi jangan sampai berlebihan, bisa bisa nanti gak bisa shalat
isya plus tarawih, setelah tarawih saya menyempatkan diri tadarus ya....
1-5 ayat paling dikit dan kegiatan ini berlanjut terus menerus...
bulan ramadan dapat dijadikan ajang reunian dan bukber ^_^ thank for reading !
Jumat, 18 Juli 2014
Ramadan
gak terasa kita semua telah memasuki bulan ramadan bulan yang penuh berkah ini. di bulan ramadan yang penuh berkah ini harus di manfaatkan sebaik-baiknya karna hanya ada sebulan dalam satu tahun. kita sebagai umat muslim pasti senang karna datangnya bulan yang pernuh berkah yaitu bulan ramadan ini dan sebagai pelajar kita juga pasti senang karena kita libur di bulan ramadan, tapi ingat di bulan ramadan kita bagi umat muslim di wajibkan berpuasa. puasa ialah menahan diri, menahan diri dari lapar,dahaga dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. setelah seharian puasa ada saat yang ditunggu tunggu yaitu berbuka. berbuka di anjurkan yang manis manis seperti kurma dan saat berbuka kadang ada aja orang yang berbuka berlebihan, berbuka yang berlebihan dapat membuat orang tersebut sakit perut jadi sebaiknya tidak berbuka dengan berlebihan. dan satu lagi kegiatan yang hanya ada di bulan ramadan yaitu Tarawih
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang dimaksud “pengampunan dosa” dalam hadits ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil berdasarkan tekstual hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun An Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil.
Kedua, shalat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,
Ketiga, shalat tarawih adalah seutama-utamanya shalat.
Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu. Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dilakukan secara berjama’ah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih.
Dan Hadits tentang 30 keutamaan shalat tarawih di bulan ramadan :
sekian semoga yang anda baca bermanfaat dan jika ada kesalahan mohon di maafkan.
Tata Cara
Shalat Tarawih » Shalat tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan
hanya pada bulan Ramadhan
(diluar bulan Ramadhan disebut shalat Tahajud), boleh dikerjakan sendiri atau
berjama’ah. Waktu shalat
tarawih ialah sesudah shalat Isya’ hingga waktu fajar.
Shalat Tarawih
hukumnya adalah sunnah muakkad. Mengenai bilangan rakaatnya, Ibnu Abdil Barr
rahimahullah mengatakan, Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan
jumlah rakaâat tertentu. Shalat malam adalah shalat sunnah yang dianjurkan.
Siapa saja boleh mengerjakan sedikit rakaâat. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan
dengan jumlah rakaat yang banyak.(At Tamhid, 21/70).
Sedangkan Rasulullah
SAW bersabda : “Shalat malam adalah dua rakaat dua rakaat“. (HR.
Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)
Ibnu Taimiyah
rahimahullah berkata, Semua jumlah rakaat di atas (dengan 11, 23 rakaat (plus
witir) atau lebih dari itu, -pen) boleh dilakukan. Melaksanakan shalat malam di
bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan memang
lebih utama adalah melaksanakan shalat malam sesuai dengan kondisi para jamaah.
Kalau jamaah kemungkinan senang dengan rakaat-rakaat yang panjang, maka lebih
bagus melakukan shalat malam dengan 8 rakaat ditambah dengan witir 3 rakaat,
sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam sendiri
di bulan Ramdhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang
terbaik. Namun apabila para jamaah tidak mampu melaksanakan rakaat-rakaat yang
panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20 rakaat itulah yang lebih
utama. Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh banyak ulama. Shalat malam
dengan 20 rakaat adalah jalan pertengahan antara jumlah rakaat shalat malam
yang sepuluh dan yang empat puluh.
Cara
mengerjakan shalat Tarawih :
Shalat Tarawih ini
dikerjakan seperti shalat biasa lainnya baik mengenai bacaannya maupun
gerakan-gerakannya dan pada setiap dua rakaatnya ditutup dengan salam. Setelah
selesai shalat Tarawih lalu diteruskan shalat Witir, sekurang-kurangnya satu
rakaat tetapi pada umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam atau satu
salam.
Adapun surat yang
dibaca sesudah Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat boleh surat apa saja yang
dikehendaki, tetapi di utamakan pada setiap rakaat yang kedua sesudah membaca
surat Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlash.
Bacaan niat
shalat Tarawih :
“Aku niat Shalat
Tarawih dua rakaat (jadi imam/ma’mum) karena Allah Ta’ala“
Manfaat dan
Keutamaan Shalat Tarawih :
Pertama, akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu.Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala,
maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan
Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana
yang dituturkan oleh An Nawawi. Hadits ini memberitahukan bahwa shalat tarawih
bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang
dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau
alasan lainnya.Yang dimaksud “pengampunan dosa” dalam hadits ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil berdasarkan tekstual hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun An Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil.
Kedua, shalat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ
الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya
pahala qiyam satu malam penuh.” Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar
kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih secara berjama’ah dan mengikuti imam
hingga selesai.Ketiga, shalat tarawih adalah seutama-utamanya shalat.
Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu. Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dilakukan secara berjama’ah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih.
Dan Hadits tentang 30 keutamaan shalat tarawih di bulan ramadan :
Kalo Anda baca, akan bersemangat
tarawih///
Dari Ali bin Abi Thalib berkata:
“Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang keutamaan
(shalat) Tarawih di bulan Ramadhan lalu beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
berkata:
Di malam ke-1: Dosa-dosa orang yang
beriman keluar darinya pada malam pertama seperti hari dilahirkan ibunya.
Di malam ke-2: Dirinya diampuni juga
(dosa) kedua orang tuannya jika keduanya beriman.
Di malam ke-3: Malaikat memanggil
dari bawah ‘Arsy: ‘Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang lalu!’
Di malam ke-4: Baginya pahala
seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan (Al Qur’an).
Di malam ke-5: Allah memberinya pahala
seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjid Aqsha.
Di malam ke-6: Allah memberinya
pahala seperti orang yang melakukan thawaf mengelilingi Baitul Makmur dan
bebatuan pun memohonkan ampunan baginya.
Di malam ke-7: Seakan-akan dia
bertemu Musa as dan kemenangannya atas firaun dan Haman.
Di malam ke-8: Allah memberikan
kepadanya seperti apa yang telah diberikan-Nya kepada Ibrahim ‘Alaihis Salam.
Di malam ke-9: Seakan-akan dia
beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Di malam ke-10: Allah memberikan
rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat.
Di malam ke-11: Dirinya keluar dari
dunia seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya.
Di malam ke-12: Pada hari kiamat
dirinya akan datang seperti bulan di malam purnama.
Di malam ke-13: Pada hari kiamat dia
akan datang dengan keamanan dari segala keburukan.
Di malam ke-14: Malaikat datang
untuk menyaksikannya shalat taraweh dan kelak Allah tidak akan menghisabnya
pada hari kiamat.
Di malam ke-15: Para malaikat dan
para malaikat pembawa Arsy dan kursi bershalawat kepadanya.
Di malam ke-16: Allah Subhanahu wa
Ta’ala menetapkan baginya kebebasan dari api neraka dan dimasukan ke surga.
Di malam ke-17: Diberikan pahala
seperti pahala para Nabi.
Di malam ke-18: Para malaikat
memanggil, ‘Wahai Abdullah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan meridhai
kedua orang tuamu.’
Di malam ke-19: Allah mengangkat
derajatnya di surga Firdaus.
Di malam ke-20: Dia diberikan pahala
para syuhada dan orang-orang shaleh.
Di malam ke-21: Allah membangunkan
baginya sebuah rumah dari cahaya di surga.
Di malam ke-22: Pada hari kiamat ia
akan datang dengan rasa aman dari semua kesulitan dan kecemasan.
Di malam ke-23: Allah membangun
baginya sebuah kota di surga.
Di malam ke-24: Dikatakan kepadanya,
‘Ada 24 doa yang dikabulkan.’
Di malam ke-25: Allah mengangkat
siksa kubur darinya.
Di malam ke-26: Allah mengangkatnya
seperti pahala 40 ulama.
Di malam ke-27: Pada hari kiamat ia
akan melintasi Shirathul Mustaqim bagai kilat yang menyambar.
Di malam ke-28: Allah mengangkatnya
1000 derajat di surga.
Di malam ke-29: Allah memberikan
ganjaran baginya 1000 hujjah (argumentasi) yang dapat diterima.
Di malam ke-30: Allah berfirman:
Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan surga dan mandilah dari air
Salsabila.”
Status Hadits
- Al Lajnah Ad Daimah Li al Buhuts Al Ilmiyah wa Al Ifta dalam fatwanya nomor 8050 menyebutkan bahwa hadits tersebut tidak memiliki landasan dan termasuk dalam hadits-hadits dusta terhadap Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.
- DR. Lutfi Fathullah, penulis disertasi tahqiq kitab Durratun Nashihin mengatakan: “Ada sekitar 30 persen hadits palsu dalam kitab Durratun Nashihin. Di antaranya adalah hadits tentang fadhilah atau keutaman shalat tarawih, (yaitu) dari Ali Radhiallahu ‘Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaih wa sallam ditanya tentang keutamaan shalat tarawih, (lalu beliau bersabda) malam pertama pahalanya sekian, malam kedua sekian, dan sampai malam ketiga puluh.Hadits tersebut tidak masuk akal. Selain itu, jika seseorang mencari hadits tersebut di kitab-kitab referensi hadits, niscaya tidak akan menemukannya.”
sekian semoga yang anda baca bermanfaat dan jika ada kesalahan mohon di maafkan.
Minggu, 06 Juli 2014
Langganan:
Komentar (Atom)


